Breaking News

Senin, 25 Desember 2023

Penjelasan Cak Imin Soal Ikut Potong Tumpeng Meski Tak Setuju Pembangunan IKN

Makassar – Radjuh, Tim Nasional (Timnas) pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengungkap penyebab Muhaimin atau Cak Imin ikut potong tumpeng meski tidak setuju dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Asisten Pelatih Timnas AMIN Tamsil Linrung menyebut kala itu Cak Imin datang sebagai anggota DPR.

"Dia datang itu sebagai orang DPR. Dia datang bukan karena setuju. Dia datang untuk melihat betulkah ini (IKN)" kata Tamsil Linrung di Makassar, Minggu (24/12/2023).

Tamsil menuturkan setelah kunjungan tersebut, Cak Imin melakukan evaluasi terkait pembangunan IKN. Hasilnya, masyarakat di sekitar IKN ternyata lebih membutuhkan perbaikan di sektor pendidikan dan infrastruktur.

"Tapi okelah itu tidak kita (Cak Imin) putuskan sekarang, nanti harus dilakukan kajian. Apa hasil kajiannya ya kita lihat. Kalau hasil kajiannya ini merusak lingkungan, tidak efektif, kajiannya mengatakan bahwa lebih prioritas yang lain mungkin lebih prioritas menyelesaikan masalah guru. Ya udah itu dulu yang kita selesaikan," sebut Tamsil.

Tamsil menyebut dengan alasan tersebut Cak Imin akhirnya menolak untuk mendukung pembangunan IKN dengan anggaran Rp 466 triliun. Dia mengatakan Cak Imin menilai anggaran yang gemuk itu lebih bermanfaat jika digunakan untuk menyejahterakan masyarakat.

"Setelah dia (ke IKN), pulang dia menganalisa ternyata ini nggak benar, misalnya. Karena itu kita tidak dukung. Lebih baik pilih yang lain daripada (menghabiskan anggaran) Rp 466 triliun itu (untuk membangun IKN). Bangunkan aja jembatan orang Kalimantan itu. Bangunkan aja sekolahan orang Kalimantan itu. Lakukan saja pemberdayaan, paling Rp 50 triliun sudah selesai. Dari pada punya kota malah tidak mensejahterakan masyarakatnya," tuturnya.

Dia menambahkan komentar Cak Imin soal investasi yang menyebut mega proyek IKN hanya menguntungkan modal belaka sangat brilian. Bagi Tamsil, Cak Imin memiliki pandangan bahwa investor seharusnya tidak memarjinalkan masyarakat sekitar melainkan menyejahterakan mereka.

"Investor oke silakan, bebas untuk kita masukkan ke Indonesia. Tetapi tidak boleh ada lagi kejadian kayak Rempang, investor menggusur rakyat. Investor itu hadir untuk mensejahterakan rakyat. Kalau ada investor datang untuk membodohi kita itu tidak boleh. Yang kedua mensejahterakan masyarakat umum. Kalau ada investor datang tetapi meminggirkan masyarakat, itu tidak boleh," jelasnya.

Tamsil Nilai Pertanyaan Gibran Tidak Punya Isi
Di sisi lain, Tamsil turut menyoroti pertanyaan Gibran yang dilayangkan kepada Cak Imin dan Mahfud Md saat debat Cawapres pertama. Dia menganggap pertanyaan Gibran soal State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report dan Carbon Capture Storage (CCS) sangat tidak substantif.

"Substansinya hampir nggak ada dan seperti orang yang membaca dalam bertanya. Jadi mestinya (lebih substantif). Seperti dia bertanya carbon storage ke Pak Mahfud. Ya itu kan pertanyaan yang tidak substantif. Mestinya yang dia tanyakan juga yang lain," cetusnya. Cl – Sumber : Detik.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar