Breaking News

Kamis, 21 Maret 2024

BNPB Janji Ganti Rumah Hanyut Akibat Banjir di Grobogan

 

Foto : Radar Kudus

Grobogan – Radar Tujuh, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto berjanji akan mengganti rumah yang hanyut akibat banjir yang melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah beberapa hari terakhir.

 

Selain itu, dia juga menjanjikan akan memberikan bantuan ganti rugi bagi rumah rusak dan lahan pertanian warga terdampak banjir. Untuk rumah yang rusak berat asal tanahnya tidak bergeser akan mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 60 juta per unit. 

 

”Untuk rumah yang rusak sedang mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 30 juta per unitnya. Kategori rusak ringan akan mendapatkan bantuan Rp 15 juta per unit. Rumah yang hanyut terbawa arus akan kami bantu bangun kembali,” ucap dia.

 

Kemudian, lahan pertanian yang rusak akibat banjir dan berpotensi mengalami puso, pemerintah juga sudah menyiapkan skema bantuan. Dia menyebut, bantuan puso tahun 2023 yang sudah diterima petani di tabungan masing-masih bisa dicairkan pekan ini. 

 

”Sawah yang puso di tahun 2024 nanti mekanisme ganti ruginya melalui asuransi Jasindo,” imbuhnya.

 

Karenanya, pihaknya pun meminta kepada Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk mempercepat pendataan jumlah rumah dan lahan pertanian yang rusak akibat banjir dan segera melakukan pengajuan. 

 

”Infrastruktur yang rusak akibat bencana itu salah satunya tadi seperti yang disampaikan Ibu Bupati, ada jembatan juga yang rusak. Nah, yang seperti itu harus segera dilakukan perbaikan,” ujarnya.

 

Suharyanto menyatakan apresiasinya atas kesigapan aparat pemerintah dalam menangani bencana. Ia melihat para pengungsi sudah tidak menginap di tenda-tenda lagi, atau sudah disiapkan tempat pengungsian yang layak. 

 

”Pemerintah setempat juga sigap mendirikan dapur umum di beberapa titik yang terdampak bencana. Menyiapkan sahur dan buka bagi para pengungsi,” kata dia.

 

Selain Grobogan, Kepala BNPB juga melakukan tinjauan secara maraton ke beberapa tempat yang terdampak bencana seperti di Kendal, Demak, dan Semarang. BNPB menyatakan bersama BMKG akan memodifikasi cuaca untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem khususnya di Jawa Tengah. 

 

Sementara itu Bupati Grobogan Sri Sumarni menyampaikan saat ini jumlah rumah dan lahan pertanian yang terdampak banjir masih dilakukan pendataan. Nantinya, data dari beberapa wilayah terdampak banjir dirangkum untuk kemudian diajukan ke pemerintah pusat. Cl – Sumber : Murianews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar