Foto : Radar Kudus |
Grobogan – Radar Tujuh, Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto berjanji akan mengganti
rumah yang hanyut akibat banjir yang melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah
beberapa hari terakhir.
Selain itu, dia juga menjanjikan akan memberikan
bantuan ganti rugi bagi rumah rusak dan lahan pertanian warga terdampak banjir.
Untuk rumah yang rusak berat asal tanahnya tidak bergeser akan mendapatkan
ganti rugi sebesar Rp 60 juta per unit.
”Untuk rumah yang rusak sedang mendapatkan ganti
rugi sebesar Rp 30 juta per unitnya. Kategori rusak ringan akan mendapatkan
bantuan Rp 15 juta per unit. Rumah yang hanyut terbawa arus akan kami bantu
bangun kembali,” ucap dia.
Kemudian, lahan pertanian yang rusak akibat banjir
dan berpotensi mengalami puso, pemerintah juga sudah menyiapkan skema bantuan.
Dia menyebut, bantuan puso tahun 2023 yang sudah diterima petani di tabungan
masing-masih bisa dicairkan pekan ini.
”Sawah yang puso di tahun 2024 nanti mekanisme ganti
ruginya melalui asuransi Jasindo,” imbuhnya.
Karenanya, pihaknya pun meminta kepada Pemerintah
Kabupaten Grobogan untuk mempercepat pendataan jumlah rumah dan lahan pertanian
yang rusak akibat banjir dan segera melakukan pengajuan.
”Infrastruktur yang rusak akibat bencana itu salah
satunya tadi seperti yang disampaikan Ibu Bupati, ada jembatan juga yang rusak.
Nah, yang seperti itu harus segera dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Suharyanto menyatakan apresiasinya atas kesigapan
aparat pemerintah dalam menangani bencana. Ia melihat para pengungsi sudah
tidak menginap di tenda-tenda lagi, atau sudah disiapkan tempat pengungsian
yang layak.
”Pemerintah setempat juga sigap mendirikan dapur
umum di beberapa titik yang terdampak bencana. Menyiapkan sahur dan buka bagi
para pengungsi,” kata dia.
Selain Grobogan, Kepala BNPB juga melakukan tinjauan
secara maraton ke beberapa tempat yang terdampak bencana seperti di Kendal,
Demak, dan Semarang. BNPB menyatakan bersama BMKG akan memodifikasi cuaca untuk
mengurangi dampak cuaca ekstrem khususnya di Jawa Tengah.
Sementara itu Bupati Grobogan Sri Sumarni
menyampaikan saat ini jumlah rumah dan lahan pertanian yang terdampak banjir
masih dilakukan pendataan. Nantinya, data dari beberapa wilayah terdampak
banjir dirangkum untuk kemudian diajukan ke pemerintah pusat. Cl – Sumber :
Murianews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar