Breaking News

Kamis, 07 November 2024

Pemkab Grobogan Bangun Pasar Darurat Tampung Pedagang Pasar Gubug

 


Grobogan – Radar Tujuh, PEMERINTAH Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, berencana membangun pasar darurat untuk menampung 1.290 pedagang yang kehilangan tempat akibat kebakaran melanda Pasar Gubug, Senin (4/11). Dinas Perindustrian dan Perdagangan Grobogan masih mencari lokasi untuk pasar darurat tersebut.

 Pemantauan Media Indonesia Kamis (7/11) ribuan pedagang Pasar Gubug masih meratapi nasib mereka setelah dagangan mereka yang bernilai ratusan juta ludes terbakar dalam kebakaran tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Grobogan Pradana Setyawan mengungkapkan dampak kebakaran melanda Pasar Gubug tersebut cukup besar. Selain ada 1.290 toko, kios dan lapak yang habis terbakar hingga menimbulkan kerugian mencapai Rp47,2 miliar, ribuan pedagang juga kehilangan dagangan yang ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Menghadapi kondisi ini, lanjut Pradana, Pemerintah Kabupaten Grobogan berencana membangun pasar darurat untuk menampung ribuan pedagang di Pasar Gubug yang terbakar tersebut. "Kita masih mencari lokasi terdekat dengan Pasar Gubug yang hangus terbakar, selain itu sedang disusun anggaran untuk pembangunan pasar darurat yang direncanakan," tambahnya.

Di lokasi kebakaran yang sudah dipasangi garis polisi, petugas gabungan dari Polsek Gubug, Polres Grobogan dan Polda Jawa Tengah yang menurunkan tim laboratorium forensik (labfor) masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

"Selain tim gabungan Polsek, Polres dan Polda serta labfor melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran, kami telah memeriksa setidaknya 10 saksi dalam peristiwa kebakaran Pasar Gubug tersebut," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Grobogan Ajun Komisaris Agung Joko Haryono.

Sementara itu, anggota Paguyuban Pedagang Pasar Gubug, Rudy, mengatakan seluruh pedagang sepakat bahwa kebakaran melanda Pasar Gubug bukan karena adanya konsleting listrik, karena di sudut pasar titik awal munculnya api tidak ada sumber listrik. "Kami serahkan hal ini kepada polisi, namun banyak menduga ada yang sengaja membakar," imbuhnya.

Bahkan para pedagang, ungkap Rudy, juga bersepakat akan melaporkan petugas yang berjaga malam, karena dianggap lalai hingga terjadi kebakaran. Padahal pada saat kejadian, pasar tutup dan semua pintu dikunci. "Pedagang berencana melaporkan petugas yang jaga malam itu. Setiap malam ada 3-4 orang penjaga dan para pedagang setiap hari ditarik iuran," ujar Rudy. Cl – Sumber : Media Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar