Grobogan - Radar Tujuh Hingga akhir September 2025, tiga kecamatan di Kabupaten Grobogan masih tertinggal dalam realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Ketiganya yakni Kecamatan Tanggungharjo, Gabus, dan Geyer tercatat sebagai wilayah dengan capaian terendah.
Kabid PBB dan BPHTB Badan Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Grobogan Cheno Malang Judo mengatakan, hingga pekan ketiga September 2025, realisasi PBB-P2 tercatat sebesar Rp 38.917.419.980.
Jumlah tersebut baru sekitar 90 persen dari target yang ditetapkan dalam APBD 2025 sebesar Rp 43 miliar.
Baca Juga:
Calon PPPK Paruh Waktu Grobogan yang Mundur Semakin Bertambah, BKN Perpanjang Waktu Pengisian DRH
"Dari 19 kecamatan, per pekan ini baru dua kecamatan yang sudah menuntaskan pelunasan hingga 100 persen yakni Kecamatan Ngaringan dan Grobogan," jelas Cheno.
Sedangkan yang sudah di atas 90 persen ada tiga kecamatan, yaitu Toroh, Godong, dan Tegowanu.
Di sisi lain, masih ada beberapa kecamatan dengan capaian realisasi rendah. Tiga kecamatan dengan persentase terendah adalah Tanggungharjo, Gabus, dan Geyer.
“Kami selama dua pekan terakhir intensif turun ke kecamatan-kecamatan untuk menagih PBB-P2. Target tahun ini memang cukup berat,” lanjut Cheno.
Menurutnya, capaian PBB-P2 tahun ini lebih menantang dibanding tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan faktor eksternal yang juga turut memengaruhi.
“Adanya kejadian di daerah lain ikut berdampak, sehingga masyarakat agak sulit memenuhi kewajibannya. Biasanya di bulan Agustus undangan penagihan sudah ramai, September rata-rata sudah mendekati 100 persen. Namun, tahun ini agak susah mencapai target,” ungkapnya.
Meski demikian, pihak BPPKAD tetap optimistis realisasi PBB-P2 bisa terus naik menjelang batas akhir pembayaran. Upaya jemput bola dengan penagihan ke desa-desa bakal digencarkan agar target Rp 43 miliar dapat tercapai. A — Sumber : Radarkudus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar